SETIABUDHI,(GM)-
Akibat gempa yang menimpa beberapa kawasan di Jawa Barat, jadwal perkuliahan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) terganggu. Selain harus dilakukan jadwal ulang (reschedule), 10 program studi di fakultas pendidikan bahasa dan seni (FPBS) diliburkan dari jadwal kuliah hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Selain untuk menginventarisasi berapa jumlah kerugian dan kerusakan, langkah itu untuk menjaga keselamatan para mahasiswa, dosen, dan karyawan.
Humas UPI, Andika Duta Bachari kepada wartawan di ruang kerjanya, Jln. Dr. Setiabudhi Bandung, Kamis (3/9), mengatakan, akibat gempa, sejumlah sarana UPI seperti gedung perkuliahan rusak. Dari jumlah itu, tiga gedung mengalami kerusakan parah, yakni gedung 4 lantai UPI Net yang merangkap sebagai perpustakaan, Gedung Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) dan FPBS. “Hari ini, khusus di FPBS tengah dirapatkan, apakah akan meminjam ruang kuliah di gedung lain atau opsi lain. Kami juga sedang menunggu,” kata Andhika yang juga dosen di FPBS.
Sementara untuk Gedung UPI Net, lanjut Andhika, berdasarkan laporan kepala perpustakaan, tidak membuka pelayanan bagi umum alias tutup. Namun, operasional karyawan dan staf masih berlangsung seperti biasanya. “Kerusakan paling parah terjadi di UPI Net. Guncangan gempa mengakibatkan 24 ruang kelas rusak berat dan dua tiang pancang utama retak. Jadi, sangat mengkhawatiran jika masih dibuka seperti biasanya,” ujarnya.
Keputusan libur, khususnya di FPBS, sesuai dengan arahan dari Rektor UPI, Prof. Soenaryo. Setelah gempa terjadi, rektor langsung memerintahkan antisipasi guna keselamatan bersama. “Reschedule jadwal kuliah harus dilakukan, karena terjadi peminjaman ruang kuliah yang biasanya digunakan fakultas lain. Hal itu dilakukan agar tidak mengganggu jadwal, sehingga perkuliahan dapat terus berjalan,” tuturnya.
hmmmmmm….meni kasian pisan anak FPBS….yang sabar ya kawan kt berjuang bersama…hidup FPBS ;p
sumber: GALAMEDIA…